Selasa, 15 Maret 2011

CATATAN A.B.C.D.E.F………Z

A,B,C, D, E, F, sampai Z. Tak memiliki arti apa-apa jika berdiri sendiri tanpa ada penggabungan huruf-huruf itu. seperti A-N-I menjadi sebuah nama. I-T-U menjadi kata tunjuk, dan lainnya. Tapi sebuah kata akan lebih bermakna jika dirangkai menjadi kalimat. Hanya saja sebuah kalimat tak memberikan cukup kesempatan untuk berkoar. Anda harus membuat beberapa kalimat dan merangkainya menjadi paragraph. Tapi bahkan sebuah paragraph tak begitu memberi anda ruang untuk bercerita lebih banyak, anda harus membuatnya menjadi lebih banyak, menjadi sebuah cerita, artikel atau sebagainya. Yang membuat orang mampu memahami apa yang ingin anda ceritakan.
Tapi sebuah cerita, artikel atau bentuk tulisan lainnya tak akan pernah menjadi menarik dan dibaca saat ditulis dengan sekenanya. Semua membutuhkan taste, semua membutuhkan rasa. Sebab tulisan layaknya sebuah masakan yang memerlukan bumbu-bumbu penyedap agar bisa membuat orang ingin membacanya. Tanpa taste sebuah tulisan akan hampa dan diacuhkan.
Biar bagaimapun juga, ketika anda sudah mengetahui bagaimana cara menulis yang baik dan menggunakan taste dalam menulis. Itu tak akan maksimal jika anda yang ingin menulis tidak memiliki kemampuan merangkai kata yang baik, berimbang, namun tetap kritis.
Tulisan akan menjadi tidak berimbang saat anda hanya melihat dari sudut pandang anda, maka itu perlu wawancara untuk bisa memahami sudut pandang orang lain. Sebuah tulisan juga tidak akan menjadi baik saat anda berada didalam tekanan, saat anda merasa takut untuk menulis sebuah kritisasi. Sebuah tulisan harus berjalan netral dan kritis, tanpa mengabaikan etika menulis sendiri.
Lepas dari itu semua, lain orang, lain tangan, lain cara berpikir, maka akan lain pula style penulisannya. Bisa saja anda akan memulai tulisan dari A dan mengakhirnya di F, atau saya lebih memilih D untuk awal dan Y diakhir. Dari sinilah bisa saja terjadi kekeliruan dalam sebuah penulisan, sebab biar bagaimanapun juga setiap individu memiliki sistem netralisir subjektifitas yang berbeda. Seperti A, berbeda dengan B, dan B, berbeda dengan C. Memang hanya 26 huruf yang dirangkai, tapi ada berjuta kepala yang bisa merangkai, setiap huruf, setiap kata, setiap kalimat.
Catatan Anak Biasa :
Sebuah kekeliruan dalam penulisan, menjadi suatu hal yang kadang tak bisa dihindari. Meski tak mudah untuk menerima alasan ini. Tapi sebuah kerendahan hati mampu memaafkan. Orang bijak bilang : Tak kan jatuh harga diri seseorang karena meminta maaf, namun takkan hilang pula kemuliaan seseorang saat ia mau memaafkan.
Anak Biasa^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar