Kamis, 15 Maret 2012

SUARA MAHASISWA = SUARA RAKYAT


Percaya atau tidak itulah yang terjadi, suara mahasiswa bisa menjadi racun sekaligus penyemangat di setiap kesempatannya. Yah kalau dipikir lebih jauh, rantai makanan itu berjalan memang, tapi tetap saja kembali ke asalnya. Mengapa saya mengatakan seperti itu, coba kita bayangkan, mahasiswa takut dengan dosen, dosen takut dengan rektor, rektor takut dengan gubernur, gubernur takut dengan pemerintah, pemerintah takut dengan siapa???? Kembali ke mahasiswa. Tentunya lepas dari ketakutan sesungguhnya, dimana harusnya kita takut pada Tuhan yang maha kuasa.
Suara mahasiswa menjadi suara yang menggambarkan bagaimana rakyat ingin bersuara, selain karena mahasiswa juga bagian dari rakyat itu sendiri. Mahasiswa merupakan generasi yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Mahasiswa juga orang-orang intelek yang siap dengan opini-opini kritis yang bisa membangun atau menghancurkan suatu kekuasaan. Namun yang kadang disayangkan adalah, bagaimanapun dan  seintelek apapun seorang mahasiswa, jika opini itu disampaikan dengan bentuk kekerasan, bisa jadi itu malah menjatuhkan martabat atau status intelek mereka sendiri.
Sebuah aspirasi bisa disampaikan ditengah terik matahari yang panas dengan pengeras suara, bersama-sama menyatukan pandangan untuk sesuatu yang dianggap keliru ataupun benar. Mereka disana, mereka ada, mereka para pendemo, ya memang, tapi ada suara rakyat disana ( tidak dengan mereka yang dibayar untuk kepentingan pribadi). Bagaimana rezim Soeharto runtuh, setelah 32 tahun ia memerintah. Siapa yang bersuara, MAHASISWA, mereka berontak, yang kemudian juga memacu rakyat untuk ikut berontak atas pemerintahan yang tidak percaya lagi. Begitulah mereka mahasiswa, bangga kita dengan aspirasi yang sarat perjuangan itu, tapi ingat, suara untuk kebaikan, suara untuk didengar, tapi bukan untuk dihancurkan dengan kekerasan atau penjarahan.
Anak Biasa^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar