Kamis, 15 Maret 2012

MAHASISWA, PERTANYAAN UNTUK SEBUAH PERAN?


Tidak bisa dipungkiri lagi tonggak dari sebuah bangsa begitu bergantung pada bagaimana keadaan generasi mudanya, mulai dari para pelajar sampai para aktivitis muda. Mahasiswa, merekalah pihak terdekat dengan penentuan masa depan suatu bangsa. Selalu dan selalu akan kita dengar kualitas mahasiswa yang baik akan berdampak pada kemajuan Negara, begitu sebaliknya ketika sosok-sosok penerus itu tidak terdidik dengan baik maka bisa ditebak jangankan untuk menjadi maju, memberi ruang untuk melangkah dalam satu pijakan saja akan begitu sulit.
Benarkah demikian? Begitu pentingkah peran dari mahasiswa itu dalam sebuah Negara? Padahal kita tau, banyak dari mereka yang berstatus sebagai mahasiswa malah membuat kerusakan dengan kekerasan, tawuran, dan demontrasi yang anarkis.  Lalu dimana letak pentingnya peran dari mahasiswa? benarkah pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa itulah yang menjadi sudut pentingnya? Sekali lagi, benarkah? Padahal banyak dari pergerakan yang dilakukan mahasiswa itu berujung pada permasalahan yang terlalu dibesarkan tapi tidak bisa diselesaikan dengan jelas. Bahkan tak jarang pergerakan mahasiswa itu membawa dampak kekerasan yang tentunya tidak begitu baik untuk citra mahasiswa sebagai generasi penerus dan tonggak sebuah Negara.
Status sebagai generasi penerus sebenarnya merupakan hal yang cukup untuk sebuah self-esteem bagi seorang mahasiswa, setidaknya dengan self-esteem sebagai seorang generasi penerus, mereka bisa memotivasi diri untuk menjadi dan memberikan yang terbaik sebagai tunas dan harapan bangsa. Namun meski sebuah self-esteem sebagai generasi penerus itu melekat pada diri mahasiswa, sama sekali itu tak membuat kita berhenti untuk kembali mempertanyakan dimana letak kepentingan mahasiswa dalam sebuah Negara?
Sedikit membingungkan memang, tapi ini memang terjadi, meski banyak dari mereka yang mengaku sebagai mahasiswa, tak banyak dari mereka yang tau akan peran mereka sebagai mahasiswa, sebagai tonggak dari sebuah Negara. Hanya berkelit dan berkutat pada pemprosesan akademik dan proses pencarian ilmu. Tak ada yang melarang memang, tapi sebuah keapatisan membuat kekaburan peran, itu miris rasanya.
Sebenarnya sebuah pergerakan mahasiswa itu terlihat ketika runtuhnya pemerintahan Soeharto yang berganti dengan era reformasi. Terlihat jelas bagaimana peran mahasiswa untuk menjatuhkan dan membuat sebuah reformasi yang dianggap akan membawa kemajuan bagi Negara. Tapi apa hanya itukah batasan dari peran mahasiswa? Untuk sebuah peran, tetap saja jika tak ada aksi nyata akan ada pertanyaan tentang sebuah peran?

Lepas dari itu semua, tak ada salahnya memulai dari sekarang, melihat bagaimana anda sebagai mahasiswa bisa berperan aktif dalam pembangunan Negara, jangan Tanya apa yang kau dapat dari negaramu, tapi apa yang bisa kau lakukan untuk negaramu?
Salam

Gadis garis lurus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar